Sebagai pemuja uang dan traffic biasanya influencer markerting akan mengelu-elukan kata trending atau viral. Memang tujuan konten tidak akan pernah jauh dari dua kata kunci tersebut. Seolah menjadi referensi mutlak, sebuah postingan harus mendapatkan banyak sekali traffic. Percaya kah kamu, kalau semua itu adalah kesalahan cukup mendasar. Karena ketika kita menekankan komunikasi sebuah produk atau layanan pada 2 kata 'viral' atau 'trending' itu akan cenderung bersifat pisau bermata dua. Bagaimana tidak, karena semuanya harus menjadi trending topik, padahal tidak semua hal harus viral dulu biar terkenal, justru kadang melupakan hal terpenting yaitu konversi. Konversi tidak melulu pada uang, bisa saja berupa kesadaran merek, simpati dan sebagainya. Kalau dianalogikan media sosial kita anggap sebagai lautan luas. Konten yang terpublih kita anggap sebagai jaring. Maka tentu kita harus menarik calon pelanggan dengan konten. Apa mungkin konten viral menjaring pelanggan ? mu...