Sebagai pemuja uang dan traffic biasanya influencer markerting akan mengelu-elukan kata trending atau viral. Memang tujuan konten tidak akan pernah jauh dari dua kata kunci tersebut. Seolah menjadi referensi mutlak, sebuah postingan harus mendapatkan banyak sekali traffic.
Percaya kah kamu, kalau semua itu adalah kesalahan cukup mendasar. Karena ketika kita menekankan komunikasi sebuah produk atau layanan pada 2 kata 'viral' atau 'trending' itu akan cenderung bersifat pisau bermata dua. Bagaimana tidak, karena semuanya harus menjadi trending topik, padahal tidak semua hal harus viral dulu biar terkenal, justru kadang melupakan hal terpenting yaitu konversi. Konversi tidak melulu pada uang, bisa saja berupa kesadaran merek, simpati dan sebagainya.
Kalau dianalogikan media sosial kita anggap sebagai lautan luas. Konten yang terpublih kita anggap sebagai jaring. Maka tentu kita harus menarik calon pelanggan dengan konten. Apa mungkin konten viral menjaring pelanggan ? mungkin saja, tapi dengan menggunakan konten viral, itu artinya menggunakan pukat harimau. Semua yang berada sekitar jaring akan masuk, terumbu karang hingga bayi ikan juga. Padahal produk atau layanan yang kita miliki hanya pas pada target yang sangat spesifik.
Oleh karena itu, buatlah konten yang akan menarik target pasti tadi. Tidak masalah dengan trafik kecil atau sedang selama hasilnya tetap bisa dikonversi secara maksimal. Atau kita tetap bisa viral namun tolong pertahankan jadi diri sehingga tetap tampil elegan. Kita sudah benar cara membuat konten viral tapi tidak tahu berapa jumlah konten kita yang akan viral. Oleh karena itu, berikan yang paling sederhana di setiap postingan.
Saat googling mencoba mencari informasi tertentu, pernahkah Anda memasuki sebuah situs internet atau halaman blog?
Sebagai pusat ilmu dan penelitian, kami berharap website resminya dapat berperan semarak dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat luas.
Saat ini dunia maya sangat disibukkan dengan konten negatif yang menyesatkan dan tidak jarang mencari konten hoax.
Adapun web atau portal dengan konten positif, tetapi mengandung iklan yang kurang mendidik karena terikat dengan program monetisasi tertentu.
Jika Anda memiliki pengalaman menemukan situs web resmi dengan konten edukatif dan informatif untuk masyarakat umum selain dari 3 tertinggi, silakan pilih opsi "lainnya".
Semoga menjadi motivasi bagi semua pihak untuk lebih produktif dan proaktif dalam mengoptimalkan web site sebagai media online yang konstruktif.
Komentar
Posting Komentar